Kamis, 27 Desember 2012

FULL CONTROL PC DARI JARAK JAUH VIA JARLOK DAN INTERNET



ultravnc remote pc supportUltraVNC adalah software gratis yang cukup powerfull dan mudah digunakan untuk menampilkan layar komputer lain (melalui internet atau jaringan lokal) pada layar pc anda. UltraVncmemungkinkan anda untuk menggunakan keyboard dan mouse untuk mengendalikan komputer lain dari jarak jauh melalui jaringan lokal maupun internet. Hal ini berarti anda dapat bekerja pada komputer target yang diremote, seolah-olah seperti anda duduk di depan komputer yang dikendalikan langsung dari tempat anda.

Jika anda seorang IT atau administrator yang memberikan support ke pelanggan, menggunakan Ultravnc anda bisa dengan cepat mengakses komputer customer dari mana saja di dunia dan menyelesaikan masalah pelanggan dengan lebih cepat dari jarak jauh. Apalagi jika digabungkan dengan AddOns ultravnc seperti SingleClick, pelanggan anda tidak perlu menjalankan prosedur yang rumit untuk mendapatkan dukungan atau support dari anda.
Hadir dengan fitur yang cukup komplit, membuat ultravnc menjadi program remote desktop yang banyak direkomendasikan. Sebut saja fitur seperti File transfer, Video driver, Optional Encryption Plugins, MS Logon, Text chat, Viewer Toolbar, Java Viewer with File Transfer , Multiple-Monitors-support,Repeater/Proxy-support dan fitur auto reconnection. Ditambah dengan dengan Addons yang mampu meringankan kerja administrator maupun pc target. Untuk Addonsnya tersedia seperti Addons: Repeater , SingleClick generator dan NATtoNAT connectors yang membantu anda dengan mudah menangani kondisi koneksi yang berbeda.
Applikasi remote desktop ultravnc hampir sama dengan software TeamViewer yang berfungsi untuk mengendalikan komputer lain dalam jaringan internet. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan yang berbeda, jadi kenapa tidak anda coba software ini untuk mengontrol komputer dari jarak jauh melalui jaringan lokal maupun internet. Jika tertarik, silahkan download di situs resmi UltraVnc.

Minggu, 23 Desember 2012

Bagaimana Setting Karburator ?



Sebelum melangkah lebih jauh bagaimana setting karburator, alangkah baiknya kalau kita bahas dahulu tugas dari karburator. (serius)
Karburator adalah pencampur Bahan Bakar (BB) + Udara (O2). Kira-kira dengan perbandingan range nya : 
BB : O2 = 1 : 13-15
Cara kerja dari karburator adalah mengandalkan tekanan negatif atau kevakuman silinder saat melakukan langkah hisap. Ada dua jenis karburator, constant velocity yang mengandalkan skep dengan yang vakum dengan menkanisme membran, dua karburator ini memiliki keunggulan masing-masing. Yang pasti untuk power dan torsi besar dibutuhkan karburator yang dapat memberikan buka tutup secara konstan, bukan yang vacum, karena begitu mengadopsi camshaft racing dengan overlap besar otomatis tekanan negatif piston lebih tinggi karena langkah hisap dimulai jauh-jauh sebelum piston turun untuk langkah hisap. Karburator vakum akan bereaksi lambat terhadap perubahan ini.

Kenapa pake range???, padahal teori di buku2 primbon, pembakaran ideal itu 1:14 ????
tenang ga usah bingung mikir jawabanya.. dibawah ini sudah saya jelaskan..

Banyak faktor yg menyebabkan campuran ideal BB disetiap kendaraan anda berbeda2, dikarena kondisi mesin & linkungan mempengaruhi settingan campuran BB:O2.
misal :

1. HUMIDITY (kelembaban) lingkungan : makin tinggi BERARTI campuran BB terkontaminasi air, BERARTI campuran makin miskin, BERARTI bensin hrs lebih banyak.
2. KOMPRESI mesin makin tinggi : BERARTI mesin makin panas BERARTI butuh suplai BB lebih banyak biar mesin gak overheat.
3. SUHU lingkungan rendah : BERARTI suhu kerja mesin turun BERARTI bensin harus dikurangi agar suhu kerja mesin jadi ideal.
4. KENALPOT (Free flow) : BERARTI rpm makin tinggi BERARTI suhu mesin meningkat BERARTI butuh BB makin tinggi.
5. & Masih banyak lagi parameter yg harus diperhatikan termasuk desain lubang masuk pada blok (porting) yg berpengaruh dgn settingan spuyer sebagai penyalur BB.
Itu teori dasarnya.

Spuyer Karburator :
Tak ubahnya manusia dan makluk ciptaan Tuhan yang beradab.. karburator punya 2 spuyer seperti halnya manusia punya 2 lubang hidung (ga nyambung *biarin yeekk..*) :



1. Satu buah MAIN JET
yg berperan meyalurkan BB saat bukaan gas sekitar setengah putaran keatas.




2. Satu buah PILOT JET
yg berperan menyalurkan BB dari putaran gas 0 derajat sampe penuh, cm efek dari pilot jet ini bisa dikatakan tidak terlalu signifikan pada bukaan gas penuh N rpm mesin yg sudah tinggi.
Description: O:\DESKTOP\ap\setting karbu_files\tabel-spuyer-kit.jpgtabel main jet/pilot jet
Hal lain yg tidak kalah pentingnya dan sangat berpengaruh dengan setingan :
1. Ukuran Venturi karbu : Jika ukuran venturi karbu makin besar maka akan semakin banyak udara yg lewat sehingga butuh spuyer lebih besar baik pilot atau main jetnya agar bisa menemukan campuran yang diharapkan.
2. Jarum skep : bentuknya kecil runcing (glodag.. namanya jg jarum). Jarum Skep atau yang bahasa kerenya di sebut Needle jet ini mampu mempengaruhi 10 sampai dengan 60 % tingkat kesempurnaan campuran dari bensin dan udara di karburator. Selain itu yang dapat dirasakan secara nyata Jarum skep ini berpengaruh di putaran menengah dari tenaga motor anda. jadi apabila ada gejala lambat, atau bahkan tersendat cobalah untuk melakukan setting jarum skep.
3. Stelan angin : kalo yg ini 90% pembaca pasti udah tahu... gampang... hehee..

Trus kapan kita harus membesarkan ato mengecilkan spuyer2 tadi?
Sebelumnya hrs tahu dulu gejala2 mesin saat kekurangan BB dan kebanyakan BB:
1. “Ngempos” adalah gejala mesin seperti kehilangan tenaga yg disebabkan kekurangan BB
2. “Mberebet” adalah gejala mesin yg sebenernya dirasa padat cuma tenaga seperti tertahan dan kadang dibarengi dengan suara benturan logam kalo settingannya terlalu basah.
Berarti kl NGEMPOS mesin butuh BB, kl BREBET mesin kebanyakan BB.

Nah berikut kasus2 yg sering terjadi krn masalah pilot jet :
1. Motor kl pagi susah hidup karena begitu gas dibuka ngempos terus mati ya berarti naekin pilot jet.
2. Motor dah jalan tapi sering tiba2 kehilangan tenaga saat putaran rendah berarti naekin pilot jet
3. Motor sering over heat saat jalan pelan berarti minta naek pilot jet
4. Motor brebet di putaran bawah tapi enak di put atas berarti pilot jet kebesaran.
5. Motor gak pake di cuk kl pagi N bisa langsung start (ini jg gak normal) berarti pilot harus turun.

Kesimpulannya, kalau ada gejala ngempos,suhu tinggi diputaran yg relatif rendah maka minta naek pilot jet, dan kalau ada gejala brebet di put rendah jg maka pilot hrs turun.
kasus2 mainjet:
1. Mtr dibawa kebut2an sampe putaran atas dan begitu jalan pelan2 jadi ngempos dibarengi asep ngebul BERARTI suhu saat putaran tinggi meningkat drastis BERARTI main jet minta naik.
2. Nafas motor di putaran atas terlalu panjang berarti mainjet minta naik.
3. Motor ngelitik padahal yg lain normal BERARTI suhu mesin SANGAT TINGGI saat putaran atas BERARTI main jet minta naik.
4. Motor Brebet di putaran atas saja berarti main jet minta turun
5. dll
Kesimpulannya, jika motor Brebet di putaran atas berarti main jet hrs turun, jika mtr suhunya tinggi di putaran atas berarti main jet minta naik.

Note:
1. Setiap ada perubahan ukuran spuyer WAJIB setting angin
2. Jangan berpatokan pada indikator suhu untuk panduan setting karena pasti nggak sesuai, ini butuh mekanik yg feelingnya kuat. (untuk newbie mekanik trial n erorr dah biasa kaleee... tetep semangat..!!!!)
3. Adakalanya detonasi tidak bisa diobati dengan naekin spuyer jika detonasinya sudah parah. Ini berarti ada ketidaknormalan pada komponen mesin lainnya.

Nah untuk setelan karburator yang pas tentu sudah banyak yang tahu, kerja pilot jet adalah untuk mengatur idle hingga seperempat throtle open, pada putaran menengah yang bekerja adalah sedikit pengaruh pilot jet dan pengaruh clip position dan jarum skep v.s nozzle, pada 3/4 putaran gas yang bekerja hanya skep karburator dan perangkatnya, sedangkan full throtle murni tugas main jet.

Tujuan set up karburator sebenernya simple, mencari campuran molekul udara terhadap bahan bakar yang ideal guna membentuk senyawa yang mudah untuk dipantik busi dan memiliki potensi yang kuat untuk diledakkan. Perbandingan tertentu akan menghasilkan tenaga dan performa yang berbeda.

sekian dari saya terima kasih selamat jalan selamat menikmati riset karburator borrz..!!!!!!!!!

*setelah semingu lebih berjibaku dengan karburator batman..!!!! asem tenan karbu iki...



Perbedaan Kualtias Kamera DSL-R DX Format vs. FX Format

In digital cameras, the camera's format refers to the size of its image sensor. Nikon makes a DX-format sensor and an FX-format sensor. The DX-format is the smaller sensor at 24x16mm; the larger FX-format sensor measures 36x24mm which is approximately the same size as 35mm film.
Different NIKKOR lenses are designed to accommodate the different camera sensor sizes. In the case of DX cameras with their smaller sensors, corresponding DX lenses have been designed. The DX designation can be found in the lens name, i.e. AF-S DX Zoom-NIKKOR 12-24mm f/4G IF-ED. These lenses are smaller and lighter in weight and address the market's need for affordable, high-performance lenses with a variety of focal lengths and zoom options.
The DX sensor makes possible the production of lighter, smaller cameras, but because it covers a smaller portion of the image projected by the lens, a 1.5x crop factor (so called because the smaller sensor crops the image compared to an image from a 35mm film frame) is introduced. This means, for example, a 24mm lens on a DX sensor camera will provide an approximate 36mm view.
The FX sensor, with more "light gathering" area, offers higher sensitivity and, generally, lower noise. There is, of course, no crop factor present with the FX sensor.




DX cameras have the added benefit of being able to use both DX and non-DX NIKKOR lenses—those lenses without the DX designation in their names, i.e. AF-S NIKKOR 14-24mm f/2.8G ED. And here's why.
Each lens is designed to cast an image circle on the camera's sensor. The circle cast by a DX lens is smaller and corresponds to the size of a DX sensor. Non-DX lenses cast a larger image circle corresponding to an FX-format sensor. The DX-format camera can use both types of lenses (DX and FX) since the non-DX lens image circle is larger than needed on a DX-format camera.






Diane Berkenfeld
On an FX-format camera with a DX lens mounted, the camera will automatically engage its built-in DX crop mode, thus recording an image only from the center section of the sensor.



Rabu, 19 Desember 2012

Pedoman Membeli Kamera D-SLR


Bila anda bingung memilih antara Nikon atau Canon, mungkin ada baiknya untuk mampir ke tulisan saya mengenai Nikon vs. Canon : Mana Yang Lebih Baik?
Setelah membeli kameranya, ikut Kursus MK-Photography supaya bisa tahu teori fotografinya dan cara pakai kameranya. Ada diskon 10% di kelas Basic Photography untuk pemilik kamera baru.
Basic Photography (Weekend Class)
Digital Imaging (Edit foto dgn PhotoShop)
Still Life (Foto produk)
Manajemen Bisnis Fotografi
Pedoman ini tidak akan membahas fasilitas kamera atau membandingkan fitur-fitur, mega-pixel dan semua spesifikasi kamera. Tulisan ini tidak akan menyarankan anda untuk membeli kamera apa. Tulisan ini tidak akan tidak akan membandingkan kamera X dengan kamera Y. Sudah banyak tulisan tentang hal itu di internet dan saya tidak berniat untuk menambah satu lagi.
Tulisan ini lebih berupa pedoman dalam mengelompokan kamera yang sesuai dengan kebutuhkan anda. Tulisan ini akan mencoba membantu anda mengambil keputusan yang terbaik dalam memilih dan membeli kamera DSLR. Tulisan ini hanyalah pedoman, petunjuk, saran, rekomendasi, guide, atau apalah namanya. Keputusan terakhir tetaplah anda yang memutuskan. Dalam tulisan ini, kami tidak akan merekomendasikan apapun.
Apabila anda ingin jawaban yang singkat, langkah pertama dalam membeli kamera D-SLR sebenarnya amat mudah. Anda tinggal tentukan jumlah uang yang akan anda belanjakan. Lalu tentukan merk apa yang anda nyaman. Pemilihan ini juga dipikirkan teman-teman anda memakai merk apa. Kalau anda berencana bisa pinjam-meminjam alat dan aksesoris ketika hunting bersama, pilih merk yang sama. Kalau anda ingin menjadi orang yang berbeda, ya tinggal pilih merk kamera yang berbeda dari teman anda. Selanjutnya, tinggal anda membeli kamera tersebut. Langkah ini yang paling sulit biasanya hehehehehe…..
Baik, itu versi pendeknya. Kalau mau versi panjangnya, kita mulai dengan membahas…..
Semua merk kamera D-SLR membagi konsumen mereka di kelas-kelas pengguna kamera. Pembagian kelas ini juga menentukan, harga yang mereka pasang untuk produk mereka di masing-masing kelas. Para produsen kamera biasanya membagi konsumen mereka menjadi beberapa kelompok:
- Profesional
- Semi Profesional
- Hobby
- Entry level

Canon 1D X – Professional Level Camera
Profesional adalah wartawan foto yang setiap hari dipanggil tugas untuk meliput dalam kondisi apapun, panas, hujan, badai pasir, di lapangan olah raga, atau bahkan di medan perang. Profesional adalah fotografer komersil yang melakukan pemotretan hampir setiap hari. Profesional adalah mereka yang melakukan pemotretan dengan bayaran premium. Profesional adalah mereka yang akan memakai kamera mereka hingga limitnya.
Kamera untuk pengguna ini didesain dengan ketahanan yang kuat dan tingkat kehandalan yang tinggi. Biasanya body-nya terbuat dari campuran metal, dengan tingkat kerapatan karet pelindung yang tinggi, sehingga dikatakan weather-proof (dapat dipakai dalam kondisi cuaca apapun termasuk dibawah hujan, akan tetapi tidak bisa dipakai menyelam karena tidak dikatakan water-proof). Fasilitas dan fitur-fiturnya dibuat amat beragam dengan akses terhadap fitur tersebut dibuat lebih mudah (diberi banyak sekali tombol akses untuk fasilitas). Fiturnya pun banyak yang bisa diatur sendiri, sehingga fotografer bisa memiliki banyak sekali pilihan untuk bekerja.

Karet Seal di Kamera Nikon D4
Semi-profesional adalah orang-orang yang memakai kamera mereka untuk mencari uang, akan tetapi tidak membutuhkan ketahanan kamera seperti mereka yang profesional. Fasilitas, kehandalan, dan ketahanan kamera mereka tidaklah perlu sekuat kamera profesional. Semi-profesional adalah fotografer pernikahan yang lebih banyak memakai kamera mereka pada akhir pekan. Semi-profesional adalah fotografer komersil yang memakai kameranya dalam kondisi terkontrol.
Hobby adalah orang-orang yang memakai kamera mereka untuk hobby mereka. Kamera dipakai untuk bersenang-senang dan melepas penat pekerjaan utama mereka. Kamera dipakai sekali-sekali atau mungkin setiap akhir pekan bersama teman-teman mereka.

Canon 1100D – Entry Level Camera
Sedangkan Entry Level adalah orang-orang yang baru saja ‘kenal’ dengan kamera. Entry level, seperti namanya, adalah tingkatan pemakai kamera yang baru ‘masuk’ ke dunia kamera. Hal ini dikarenakan harga kamera di kelas ini adalah harga yang paling murah dibanding kelas-kelas yang lain.
Fasilitas kamera untuk pengguna Entry Level biasanya diberikan yang dasar saja (dan beberapa fitur “penarik” untuk tujuan marketing). Body kameranya dibuat dari plastik, dengan ketahanan dan kehandalan yang dibuat cukup untuk pengguna level ini. Fasilitas dan fitur-fiturnya kebanyakan “disembunyikan” di dalam menu, sehingga untuk mengaksesnya harus melalui menu terlebih dahulu. Kamera di kelas ini tetap memiliki karet seal, akan tetapi tidak serapat kelas-kelas di atasnya. Sehingga kamera ini tidak bisa disebut weather-proof, walaupun ada beberapa temen yang tetap berani memakai kamera ini walaupun sedang hujan rintik-rintik.
Di antara kedua ujung spektrum pengguna Entry Level dan Professional, ada pengguna Hobby dan Semi-Profesional. Fasilitas, ketahanan body, serta desain dasarnya jelas berada diantara kamera kelas Profesional dan kamera kelas Entry Level. Pada rentang antara ini, model kamera yang ditawarkan amat beragam dengan fasilitas dan fitur yang juga amat beragam. Batasan antara kamera Hobby dan kamera Semi-Profesional amatlah kabur dan mengundang perdebatan.
Harap diingat bahwa produsen kamera tidak pernah secara eksplisit menyatakan bahwa mereka mengelompokan konsumen mereka dalam 4 kelompok itu saja. Mereka bisa saja memiliki lebih dari 4 (empat) produk dengan tingkat fasilitas dan fitur yang berbeda-beda. Semakin banyak pilihan, tentunya semakin banyak kemungkinan seorang pembeli bisa memilih yang lebih sesuai dengan kebutuhan (dan kantong) mereka.
Kebanyakan dari anda yang membaca tulisan ini, jatuh di katagori Entry Level atau Hobby. Mungkin, dengan kekuatan uang anda, anda bisa mengatakan kalau anda bisa memakai kamera Semi-Profesional atau bahkan kamera Profesional. Bisa saja dan tentu saja sah-sah saja kalau anda berencana membeli kamera yang terbaik dengan uang anda. Tulisan ini hanya memberikan pedoman dasar pasar kamera D-SLR seperti apa. Keputusan selanjutnya tetap terserah anda.
Sekarang ini, di pasaran D-SLR, ada 2 (dua) merk yang menguasai pasar kamera D-SLR 35mm. Keduanya adalah Nikon dan Canon. Mereka berdua menguasai hampir 80% pangsa pasar kamera D-SLR. Khusus untuk kedua merk ini, kami sudah memiliki artikel yang membahas tentang keduanya di sini.
Tentu saja, selain Nikon dan Canon, juga terdapat merk-merk lain yang memiliki kamera D-SLR yang juga cukup bagus. Mereka adalah Olympus, Sony, Pentax, dan Sigma. Dalam hal Sony, mereka mulai masuk pasar D-SLR setelah mereka membeli teknologi (dan bisnis) D-SLR yang dimiliki oleh Konica-Minolta. Konica-Minolta sendiri sekarang lebih memfokuskan pada bisnis digital imaging. Jadi, kamera sony dapat memakai lensa-lensa auto-focus milik Minolta. Sony juga memasok sensor untuk banyak model kamera D-SLR Nikon.
Begitu anda memilih salah satu merk kamera, berarti anda sudah memilih sebuah paket sistem kamera. Berarti anda sudah memilih lensanya, memilih aksesorisnya, lengkap beserta komunitasnya. Fanatisme pengguna kamera di dunia terkadang bisa disamakan dengan fanatisme pemeluk agama.
Saya sendiri pemakai Nikon. Saya tidak pernah mengatakan (dengan serius) bahwa merk lain memiliki produk yang jelek. Saya memakai Nikon karena saya memang sudah sejak awal (pada jaman kamera film) sudah memakai kamera Nikon. Jadi, saya memang sudah terbiasa dan nyaman dengan Nikon. Memang saya sering bercanda dengan teman-teman dan menjelekkan merk teman saya yang berbeda dengan Nikon. Tapi itu hanya sebatas bercanda. Saya percaya penuh, merk-merk lain memiliki produk yang bagus juga. Hanya saja, saya lebih menyukai Nikon. Itu sama saja seperti saya mengatakan saya lebih menyukai sate ayam ketimbang soto.
Ketika memilih merk kamera, saya lebih menyarankan untuk menyamai merk kamera yang sudah dipakai oleh teman-teman dekat anda. Dengan memilih merk kamera yang sudah dipakai teman-teman dekat anda, koleksi alat anda (lensa dan flash) menjadi lebih beragam ketika anda bersama teman-teman anda hunting foto bersama. Anda bisa tukar-tukaran lensa.
Kecuali kalau anda berprinsip “Asal Beda”. Kalau prinsip anda, harus beda dengan teman anda, ya berarti pilihan anda sudah jelas bukan?
 Dengan tingkat persaingan kamera yang seketat ini, bisa dikatakan kamera terbaru yang dipasarkan oleh sebuah produsen kamera memiliki teknologi yang paling baru yang dimiliki oleh produsen tersebut. Kamera baru artinya teknologi baru. Setiap produsen pasti berlomba-lomba untuk memberikan kamera dengan teknologi tertinggi yang dapat diberikan produsen tersebut pada kelas kamera yang bersangkutan.
Walaupun kebanyakan dari konsumen kamera adalah merupakan konsumen yang loyal terhadap sebuah merk kamera, kalau merk tersebut sudah terlalu lama tidak mengeluarkan model terbaru (dengan kata lain, tidak melakukan pengembangan teknologi), konsumen mereka ini bisa-bisa pindah merk. Kalau terlalu banyak yang pindah merk seperti itu tidak peduli seberapa besar sebuah merk, merk tersebut bisa-bisa colaps atau bahkan bangkrut (Contohnya Minolta, Konica, Kyocera).

Sensor Nikon D4 – 36MP, Full-Frame
Kita sebagai konsumen tinggal tenang-tenang saja. Dengan persaingan yang amat ketat itu, dapat dipastikan semua kamera yang dikeluarkan produsen akan memiliki yang teknologi tinggi dengan harga semurah mungkin yang mereka bisa berikan. Nasib dan kelangsungan hidup dari perusahaan-perusahaan kamera itu amat bergantung pada kamera yang mereka produksi dan pasarkan. Jadi, pastilah mereka memastikan bahwa kamera-kamera yang mereka pasarkan akan memiliki teknologi terbaru yang dapat bersaing dan memenuhi kebutuhan anda.
Semua model dan tipe kamera dari semua merk kamera D-SLR yang ada di pasaran sekarang, pasti bisa membantu anda membuat foto yang bagus. Sekarang pertanyaannya tinggal bagaimana anda memakai kamera itu, untuk membuat sebuah foto yang bagus. Teknologi pada akhirnya adalah sebuah alat. Kamera adalah alat untuk menangkap cahaya. Kamera (dan lensa) yang canggih akan membantu anda membuat foto yang bagus. Akan tetapi, bukan kamera anda yang menentukan anda mengambil foto yang bagus atau tidak. Andalah yang menentukan angle, komposisi, moment dan cahayanya. Tidak ada orang yang pernah bertanya pada pelukis, “Lukisan itu dibuat pakai kuas dan cat merk apa?”
Jadi, carilah kamera yang paling baru yang paling mungkin untuk kelas penggunaan anda dan kantong anda, untuk mendapatkan teknologi yang paling baru.
Anda dapat melakukan banyak riset terhadap fitur-fitur kamera yang ada di pasaran sekarang ini dengan membaca majalah, artikel internet, forum-forum diskusi, atau mailing-list. Bisa dikatakan, semua data tertulis mengenai sebuah kamera bisa anda dapatkan dengan mudah.
Setelah anda melakukan itu semua, saya amat sarankan agar anda tetap mencoba memegang kamera yang anda incar. Bahkan, apabila memungkinkan, anda pinjam dulu kamera tersebut dari teman anda atau tempat sewa kamera. Anda perlu mencoba memegang kameranya. Rasakan bagaimana handling dari kamera tersebut. Coba rasakan apakah anda nyaman dengan navigasi menu-nya. Coba potret dengan kamera tersebut, termasuk mencoba semua tombol yang ada di kamera tersebut.
7d grip Pictures, Images and Photos
Pada intinya, coba test-drive kamera yang anda incar. Ada banyak sekali fitur-fitur dan fasilitas yang tidak disebutkan dalam spesifikasi yang dipublikasikan oleh produsen kamera. Berat kamera perlu anda rasakan sendiri. Apakah ukuran dari kamera tersebut pas dengan genggaman tangan anda? Tidak cukup menentukan sebuah kamera, hanya dengan membaca hasil review dan spesifikasi yang ada di majalah atau internet. Anda perlu merasakannya sendiri.

Setelah mengetahui tentang kelas-kelas kamera, bagaimana mengenali sebuah kamera berada di kelas yang mana? Langkah pertama, tentu saja dengan melihat harganya dan bandingkan dengan kemera-kamera lain yang satu merk dengan kamera tersebut. Selain harganya, kelas-kelas kamera bisa dilihat dari penamaan model-model kamera. Setiap produsen kamera memiliki cara penamaan tersendiri untuk membedakan kamera-kamera mereka pada di kelas yang mana.
Khusus untuk merk Nikon, kamera-kamera D-SLR mereka selalu diawali dengan huruf “D” lalu beberapa angka tergantung kelasnya. Kamera-kamera Nikon untuk:
- D1, D1x, D1h, D2X, D2H, D3, D3X, D3s and D4
- D700, D800 and D800e
- D100, D200, D300, D300s
- D70, D70s, D80, D90 and D7000
- D40, D40x, D50, D60, D5000 and D5100
- D3000, and D3100
Untuk kamera merk Canon, jenjang perbedaan kelas-kelas kamera mereka lebih lebar. Pada awalnya, mereka juga memakai huruf “D” di awal nama model kamera mereka, diikuti dengan beberapa digit angka. Akan tetapi, kemudian mereka merubahnya dengan meletakkan huruf “D” setelah beberapa digit angka. Hal ini hanya agak berbeda dengan saingan utamanya, Nikon (Nikon juga melakukannya untuk membedakan dengan Canon). Jadi, untuk kamera-kamera Canon, pengelompokkan kelas-kelas kamera mereka sebagai berikut (dari tingkat Professional hingga Entry Level):
- 1Ds, 1Ds Mk II, 1Ds Mk III, 1D X,
- 1D, 1D Mk II, 1D Mk II N, 1D Mk III, 1D Mk IV,
- 5D, 5D Mk II, 5D Mk III
- 7D
- D30, D60, 10D, 20D, 30D, 40D, 50D, 60D
- 300D, 350D, 400D, 450D, 500D, 550D, 600D, 650D
- 1000D, 1100D
Khusus untuk merk Olympus dan Sony, saya tidak terlalu mengikuti perkembangannya. Jadi pengelompokan kameranya tidak terlalu saya ketahui.

Olympus, mereka menggunakan huruf E untuk kamera-kamera mereka (dari tingkat Professional hingga Entry Level):
- E-1, E-3, E-5
- E-30
- E-500, E-510, E-520, E-620, E-600,
- E-300, E-330
- E-400, E-410, E-420, E-450,
Setelah bertahun-tahun Sony “mencari identitas” dan mengisi hampir di semua lini dan kemungkinan market yang ada, Sony kemudian memutuskan untuk mengeluarkan strategi kamera baru dengan teknologi cermin tembus cahaya. Teknologi SLT (Single Lens Translucent) memakai sebagian kecil dari cahaya yang dipantulkan oleh cermin SLT untuk keperluan electronic viewfinder dan deteksi auto-focus, sementara sebagaian besar diteruskan ke sensor untuk pengambilan gambar. Cermin ini tidak bergerak, berbeda dengan teknologi DSLR yang cerminnya ikut naik-turun seiring dengan kecepatan shutter.
- A900, A850,
- A700
- A550, A580
- A500, A560
- A450,
- A350, A380, A390
- A300, A330
- A100, A200, A230, A290
Lalu mengebangkan teknologi SLT:
- SLT A77
- SLT A65
- SLT A55
- SLT A33, A35,
Kalau kita sudah berpikir bahwa produsen memilah-milah konsumennya dari tingkat penggunaan kamera mereka, kita bisa melihat kamera mana yang ditujukan sebagai kamera Entry Level, dan kamera mana yang ditujukan sebagai kamera Professional. Entry level akan memiliki harga yang paling murah dari semua model kamera yang dipasarkan oleh sebuah produsen kamera. Biasanya, kamera Entry Level lebih banyak ditawarkan dalam bentuk paket body dan lensa. Kamera Profesional akan memiliki level harga yang paling tinggi. Saking tingginya, 1 (satu) unit kamera kelas Profesional (body only) bisa membeli hingga lebih dari 10 (sepuluh) buah kamera Entry Level (kit, bersama lensa).
Pada umumnya, kamera seri Entry Level akan dijual dikisaran harga US$ 500 hingga US$ 600 lengkap dengan lensa kit-nya. Harga ini adalah harga minimal yang perlu dibayarkan untuk “masuk” ke dunia D-SLR. Harga ini naik terus seiring dengan naiknya kelas pengguna kamera, hingga pada ujung rentang harga, terdapat kamera Professional yang dijual dengan harga US$ 7.000, body only.
Harga-harga tersebut adalah harga kamera tipe terbaru. Apabila anda ingin harga yang lebih murah, anda bisa mencari kamera dengan tipe yang 1 (satu) model lebih awal dengan kelas yang sama (tentu saja apabila stok kamera tersebut belum habis). Selain itu anda juga bisa mencari kamera bekas (second hand) yang banyak dijual di internet atau di toko kamera. Tentu saja, anda perlu berhati-hati ketika anda berencana membeli kamera bekas. Tentu saja, anda juga dapat “turun kelas” dan membeli kamera yang berada di kelas di bawah kamera yang incar.
Ketika anda ingin membeli kamera bekas, sebaiknya anda:
- membeli pada orang yang anda benar-benar kenal (teman anda),
- bertanya terlebih dahulu pada teman yang lebih berpengalaman,
- membeli dari toko kamera yang terpercaya, atau
- membawa teman anda yang lebih pengalaman sehingga dia bisa membantu anda memeriksa kondisi kamera yang akan dijual.
Saya lebih merekomendasikan anda “turun kelas” untuk mendapatkan lensa yang lebih baik, daripada anda memaksakan kamera yang canggih akan tetapi anda terpaksa memakai lensa merk lain (Tamron, Sigma, Tokina dan lain-lain). Kalau dianalogikan membeli mobil, Lensa itu seperti mesinnya sedangkan body kamera seperti body mobilnya. Lagipula harga kamera akan selalu turun terdepresiasi, sedangkan lensa harganya tidak mengikuti hukum depresiasi.
Ketika mencari-cari informasi tentang harga kamera D-SLR, anda harap berhati-hati ketika anda mencari harga yang paling murah. Beberapa toko kamera menjual kamera mereka dengan harga yang amat murah, akan tetapi tidak disertai dengan garansi resmi dari distributor Indonesia.
Membeli kamera hampir sama dengan dengan membeli handphone. Ada harga garansi resmi, dan ada juga harga “garansi toko” atau lebih dikenal dengan nama “Barang Black Market”. Terkadang, toko kamera menyamarkan jenis barang ini dengan tetap menawarkan garansi dengan menyebutnya garansi Internasional.
Apabila anda memang ingin membeli kamera dengan garansi resmi, pastikan kamera yang anda beli memiliki garansi yang berasal dari:
- Nikon, garansi Nikon Indonesia, atau PT. Alta Nikindo
- Canon, garansi Canon Indonesia, atau PT. Datascript
- Olympus, garansi Olympus Customer Care Indonesia (OCCI)
- Sony, garansi Sony Indonesia, atau PT. Sony Indonesia
Kenapa garansi resmi penting? Karena kamera digital sekarang ini pada dasarnya adalah alat elektronik. Dengan membeli kamera yang memiliki garansi resmi, anda terbebas dari pikiran was-was ketika anda memakai alat anda. Anda juga akan mendapat banyak kemudahan dan beberapa servis cuma-cuma (atau potongan harga) apabila anda membeli kamera dengan garansi resmi. Anda juga akan menikmati harga jual kamera yang lebih tinggi ketimbang kamera yang dibeli tanpa garansi resmi, ketika anda ingin menjual dan mengganti kamera anda. Terkadang, distributor resmi akan mempersulit (atau memahalkan) proses servis kamera anda apabila terjadi sesuatu pada kamera anda.
Saya amat menyarakan anda membeli kamera dengan garansi resmi. Akan tetapi, pilihan tetap ada pada anda sendiri. Percayalah, beda harga tersebut tidak signifikan dalam jangka waktu anda memiliki kamera tersebut.
 Ini langkah yang paling sulit. Setelah anda banyak melakukan riset, menentukan budget anda, mencoba dan merasakan bagaimana kamera itu di tangan anda, dan akhirnya, mulai berani menentukan model kamera apa yang anda inginkan. Setelah itu, hanya satu yang anda perlu lakukan. TERJUN !!
Tutup mata anda, buang semua keraguan, lakukan pembelian kamera sesuai dengan keputusan anda. Kalau anda terus menunggu dan terus membaca dan terus bertanya, anda tidak akan punya kamera. Anda tidak akan motret.
Anda sudah membaca sampai sejauh ini. Semua sudah dibahas. Pilihannya ada di anda, jadi tinggal anda yang memutuskan, apakah anda benar-benar ingin motret dan menghasilkan foto-foto yang selama ini anda lihat….. atau anda akan terus menunggu.

Selasa, 04 Desember 2012

Merubah Windows Server 2008 R2 Passwords must meet complexity requirements


Passwords must meet complexity requirements

12 out of 32 rated this helpful Rate this topic
Updated: October 1, 2012
Applies To: Windows Server 2003, Windows Server 2003 R2, Windows Server 2003 with SP1, Windows Server 2003 with SP2, Windows Server 2008, Windows Server 2008 R2

Password must meet complexity requirements

Description

This security setting determines whether passwords must meet complexity requirements. Complexity requirements are enforced when passwords are changed or created.
If this policy is enabled, passwords must meet the following minimum requirements when they are changed or created:
  • Passwords must not contain the user's entire samAccountName (Account Name) value or entire displayName (Full Name) value. Both checks are not case sensitive:

    • The samAccountName is checked in its entirety only to determine whether it is part of the password. If the samAccountName is less than three characters long, this check is skipped.
    • The displayName is parsed for delimiters: commas, periods, dashes or hyphens, underscores, spaces, pound signs, and tabs. If any of these delimiters are found, the displayName is split and all parsed sections (tokens) are confirmed not to be included in the password. Tokens that are less than three characters in length are ignored, and substrings of the tokens are not checked. For example, the name "Erin M. Hagens" is split into three tokens: "Erin," "M," and "Hagens." Because the second token is only one character long, it is ignored. Therefore, this user could not have a password that included either "erin" or "hagens" as a substring anywhere in the password.
  • Passwords must contain characters from three of the following five categories:

    • Uppercase characters of European languages (A through Z, with diacritic marks, Greek and Cyrillic characters)
    • Lowercase characters of European languages (a through z, sharp-s, with diacritic marks, Greek and Cyrillic characters)
    • Base 10 digits (0 through 9)
    • Nonalphanumeric characters: ~!@#$%^&*_-+=`|\(){}[]:;"'<>,.?/
    • Any Unicode character that is categorized as an alphabetic character but is not uppercase or lowercase. This includes Unicode characters from Asian languages.
noteNote
A given character can satisfy only one category. The GetStringTypeW API (http://go.microsoft.com/fwlink/?LinkId=205607) is used to test whether each character in the password is uppercase, lowercase, or alphanumeric.
To create custom password filters, see Password Filters (http://go.microsoft.com/fwlink/?LinkId=205613).
Default:
  • Enabled on domain controllers.
  • Disabled on stand-alone servers.
noteNote
By default, member computers inherit the password policy configuration from the domain. This password policy configuration is either defined at the domain-level or at any OU that has the member computer within its scope of management. If you define a password policy at an OU by using a GPO and that OU contains computer accounts, the computers that belong to those computer accounts inherit the password policy defined at the OU and apply it to the local users on the server.

Configuring this security setting

You can configure this security setting by opening the appropriate policy and expanding the console tree: Computer Configuration\Windows Settings\Security Settings\Account Policies\Password Policy\
For specific instructions about how to configure password policy settings, see Apply or modify password policy.
For more information, see:

Senin, 03 Desember 2012

Antivirus Terbaik Gratis Untuk Windows Server 2008 All Editions


Untuk teman-teman IT administrator, apabila Anda membutuhkan antivirus untuk di pasang pada Windows Server 2008 semua edisi, ada solusi teramat baik yang bisa Anda gunakan.
Microsoft Security Essentials (MSE) adalah produk antivirus keluaran dari Microsoft yang dapat di aplikasikan pada Windows Server 2008 semua edisi. Antivirus ini diberikan oleh Microsoft secara Gratis, berikut dukungan kompatibiliti yang penuh terhadap Operating System Windows (XP, Vista, 7, Server 2003 dan Server 2008 all editions) dan jaminan kualitas pendektesian virus yang sangat baik.
Saya sudah mencoba menggunakan Microsoft Security Essentials (MSE) pada Windows 2008 Server, edisi Standard dan R2. Dan semua berjalan dengan sangat baik :-)
Dengan menggunakan Microsoft Security Essentials (MSE), Anda dapat menghemat ratusan ribu bahkan jutaan Rupiah untuk membeli Antivirus untuk di pasang pada Server Windows Anda.
Semoga bermanfaat!

Bisa update offline, asalkan Anda sudah ada definition update filenya. definitions update file bisa Anda dapatkan dengan mendownloadnya dari :
Ver.32bit : http://go.microsoft.com/fwlink/?LinkID=87342
ver.64bit : http://go.microsoft.com/fwlink/?LinkID=87341
Tergantung versi mana yang Anda gunakan.
Sedangkan untuk menginstall updatenya, cukup mudah, pada Windows XP, double clik pada file definition update untuk memasangnya dengan mode offline. Sedangkan pada Windows Vista dan 7, klik kanan pada file definition dan pilih “Run as Administrator” kemudian bila ada pertanyaan untuk password administrator, masukan password tersebut.